MAKALAH
MATA KULIAH IKD
KONSEP
DIRI
Dosen
pembimbing :
S.
Taurina, S.Kep. Ns
Oleh
kelompok :
Nama :
-
Dessy Putri Elok
susanti
-
Siti Romlah
-
Kusum Aningdiyah
-
Ismi Robitoh
-
Nurul Arifin
PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul “KONSEP DIRI”.
Makalah ini disusun untuk
menjelaskan tentang Konsep Diri dalam Keperawatan agar dapat diterapkan dalam praktek keperawatan, serta
diajukan demi memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar Semester 1.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Paiton ,03 September 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar………………………………………………………i
Daftar
isi…………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan
1.2 Rumusan
masalah………………………………………1
1.3 Tujuan
penulisan………………………………………..1
BAB II Pembahasan
2.1 pengertian……………………………………………………...2
2.2 Konsep diri keperawatan………………………………………2
2.3 Dimensi
konsep diri…………………………………………..2
2.4 Pembagian konsep
diri…………………………………………2
2.5
Faktor yang mempengaruhi konsep diri………………...5
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan……………………………………………..7
3.2 Saran……………………………………………………7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu
penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting
dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan
sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia
dari makhluk hidup lainnya.
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap
dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme
yang memiliki dorongan untuk berkembang. Perkembangan yang berlangsung kemudian
membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.
Segala
keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas
kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas
kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai
suatu hal yang sulit untuk diselesaikan, maka dari itu sangatlah penting untuk
seorang perawat memahami konsep diri. Memahami diri sendiri terlebih dahulu
baru bisa memahami klien.
B. Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian konsep diri ?
b.
Apa pengertian konsep diri keperawatan ?
c.
Apa saja dimensi
konsep diri ?
d.
Bagaimana pembagian konsep diri ?
e.
Apa saja factor yang mempengaruhi konsep diri ?
C.
Tujuan Penulisan
a.
Memahami definisi konsep diri
b.
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
c.
Memahami
komponen atau bagian dari konsep diri
d.
Memahami asuhan keperawatan konsep diri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Secara umum, Konsep diri berasal dari bahasa inggris yaitu “self concept”
merupakan cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran,
kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan
orang lain.
B.
Konsep diri
keperawatan
merupakan suatu
konsep yang harus
dimiliki oleh seorang perawat mengenai diri
individu itu sendiri yang meliputi bagaimana seseorang memandang, memikirkan
dan menilai dirinya sehingga tindakan-tindakannya sesuai dengan konsep tentang
dirinya tersebut.
C.
Dimensi
konsep diri
1. Pengetahuan tentang diri anda adalah informasi yang anda miliki
tentang diri anda misalnya jenis kelamin, penampilan.
2. Pengharapan
bagi anda adalah gagasan anda tentang kemungkinan menjadi apa diri anda kelak.
3. Penilaian
terhadap diri anda adalah pengukuran anda tentang keadaan anda dibandingkan dengan apa yang seharusnya terjadi pada diri anda, hasil
pengukuran tersebut adalah rasa harga diri.
D. PEMBAGIAN
KONSEP DIRI
Konsep diri terbagi menjadi beberapa
bagian. Pembagian Konsep diri tersebut di
kemukakan oleh Stuart and Sundeen ( 1991 ), yang terdiri dari :
1.
Citra Tubuh / Gambaran diri ( Body
Image )
Adalah sikap atau cara pandang
seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup
persepsi dan perasaaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi
tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan di modifikasi dengan
pengalaman baru setiap individu. ( Stuart dan Sundeen, 1998 ).
Beberapa hal terkait citra tubuh antara lain :
a.
Fokus individu terhadap bentuk fisiknya lebih terasa pada
usia remaja
b.
Bentuk badan, tinggi badan, serta tanda-tanda kelamin
sekunder menjadi citra tubuh
c.
Cara individu memandang dirinya berdampak penting terhadap
aspek psikologis individu tersebut
d.
Citra tubuh seseorang sebagian dipengaruhi oleh sikap dan
respon orang lain terhadap dirinya dan sebagian lagi oleh eksplorasi
individu terhadap dirinya
e.
Gambaran yang realistis tentang menerima dan menyukai bagian
tubuh akan memberi rasa aman serta mencegah kecemasan dan meningkatkan harga
diri
f.
Individu yang
stabil , realistis, dan konsisten terhadap citra tubuhnya terhadap citra
tubuhnya dapat mencapai kesuksesan
2.
Ideal Diri ( Self Ideal )
Adalah persepsi individu tentang
bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standart, aspirasi, tujuan atau
penilaian personal tertentu (Stuart and Sundeen ,1991). Standart dapat
berhubungan dengan tipe orang yang akan diinginkan atau sejumlah aspirasi, cita-cita,
nilai- nilai yang ingin di capai .
Faktor yang mempengaruhi ideal
diri ( Ana Keliat, 1998 ) yaitu :
a.
Kecenderungan individu menetapkan ideal pada batas
kemampuannya
b. Faktor budaya akan mempengaruhi
individu menetapkan ideal diri
c. Ambisi dan keinginan untuk melebihi
dan berhasil, kebutuhan yang realistis
d. Kebutuhan yang realistis
e. Keinginan untuk menghindari kegagalan
f. Perasaan cemas dan rendah diri
Beberapa
hal yang berkaitn dengan ideal diri yaitu :
a.
Pembentukan ideal diri pertama kali terjadi pada masa kanak-kanak
b.
Masa remaja
terbentuk mulai proses identifikasi terhadap orang tua, guru dan teman
c.
Ideal diri dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap
penting dalam memberikan tuntunan dan harapan
d.
Ideal diri mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi
berdasarkan norma keluarga dan social
3. Harga diri
( Self Esteem )
Adalah penilaian pribadi terhadap
hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri
(Stuart and Sundeen, 1991). Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga
diri yang rendah atau harga diri yang tinggi. Jika individu
sering gagal , maka cenderung harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari diri
sendiri dan orang lain. Aspek utama adalah di cintai dan menerima penghargaan
dari orang lain (Keliat, 1992).
Cara-
cara untuk meningkatkan harga diri seseorang :
a.
Memberinya kesempatan untuk berhasil
b. memberinya gagasan
c. Mendorongnya untuk beraspirasi
d. Membantunya membentuk koping
faktor-Faktor
yang mempengaruhi gangguan harga diri, seperti :
a. Perkembangan individu.
Faktor
predisposisi dapat dimulai sejak masih bayi, seperti penolakan orang tua
menyebabkan anak merasa tidak dicintai dan mengkibatkan anak gagal mencintai
dirinya dan akan gagal untuk mencintai orang lain.
b.
Ideal Diri tidak realistis.
Individu yang selalu dituntut untuk berhasil akan merasa
tidak punya hak untuk gagal dan berbuat kesalahan.
c.
Gangguan fisik dan mental
Gangguan ini dapat membuat individu dan keluarga merasa
rendah diri.
d.
Sistem keluarga yang tidak berfungsi.
Orang
tua yang mempunyai harga diri yang rendah tidak mampu membangun harga diri anak
dengan baik.
e.
Pengalaman
traumatik yang berulang,misalnya akibat aniaya fisik, emosi dan seksual.
Individu merasa tidak mampu mengontrol lingkungan. Respon
atau strategi untuk menghadapi trauma umumnya mengingkari trauma, mengubah arti
trauma, respon yang biasa efektif terganggu.
4. Peran (
Role Performance )
Adalah
serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan
dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial. Peran yang ditetapkan
adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pilihan. Peran yang diterima
adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu. ( Stuart dan Sundeen,
1998 ). Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari
seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat. ( Keliat, 1992 ) .Harga diri
yang tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan
ideal.
5.
Identitas Diri ( Identity )
Identitas
adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung jawab
terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi, dan keunikan individu.
Beberapa hal
terkait dengan identitas diri antara lain :
a.
Identitas personal terbentuk sejak masa kanak-kanak
bersamaan dengan pembentukan konsep diri
b.
Individu yang
memiliki identitas diri yang kuat akan memandang dirinya tidak sama dengan
orang lain, unik ditmbulkan tidak ada duanya
c. Identitas jenis kelamin berkembang
secara bertahap
d.
Kemandirian timbul
dari perasaan berharga, sikap menghargai diri sendiri, kemampuan dan penguasaan
diri
e.
Individu yang
mandiri dapat mengatur dan menerimanya dirinya
D.
Faktor –faktor yang mempengaruhi
konsep diri
a.
Budaya
Pada usia
anak-anak nilai akan diadopsi dari orang tuanya, kelompoknya dan
lingkungannya.Orang tua yang bekerja seharian akan membawa anak lebih dekat
pada lingkungannya.
b.
faktor Internal dan Eksternal
Kekuatan dan
perkembangan pada individu sangat berpengaruh terhadap konsep diri. Pada sumber internal misalnya, orang
yang humoris koping individunya lebih efektif. Sumber eksternal misalnya adanya
dukungan dari masyarakat dan ekonomi yang kuat.
c.
Pengalaman sukses dan gagal
Ada
kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri demikian pula
sebaliknya.
d.
Stesor
Stresor dalam
kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan ketakutan. Jika koping individu tidak adekuat
maka akan menimbulkan depresi, menarik diri dan kecemasan.
e.
Usia, keadaan sakit, dan trauma
Usia tua, keadaan sakit akan
mempengaruhi persepsi dirinya
f. Tingkat perkembangan dan kematangan
Perkembangan anak seperti dukungan
mental, perlakuan dan pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep diri.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep diri adalah cara seseorang
untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan
pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri terlebih
dahulu harus menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien, sebab
keadaan yang dialami klien bisa saja mempengaruhi konsep dirinya, disinilah
peran penting perawat selain memenuhi kebutuhan dasar fisiknya yaitu membantu
klien untuk memulihkan kembali konsep dirinya.
Ada beberapa
komponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan intenal idividual,
citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu
tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam
masyarakat.
B. SARAN
Untuk membangun konsep diri, kita
harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan pikiran positif, memperbaiki
hubungan interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan
menjaga keseimbangan hidup.
Semua yang kita
lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami konsep diri, kita
menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi
dengan lingkungan, dan mencapai sebuah kebahagiaan dalam hidup.
0 komentar:
Posting Komentar