Sabtu, 27 September 2014

konsep diri



MAKALAH MATA KULIAH IKD
KONSEP DIRI
Dosen pembimbing :
S. Taurina, S.Kep. Ns
















Oleh kelompok :
Nama   :
-          Dessy Putri Elok susanti
-          Siti Romlah
-          Kusum Aningdiyah
-          Ismi Robitoh
-          Nurul Arifin


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “KONSEP DIRI”.
Makalah ini disusun untuk menjelaskan tentang Konsep Diri dalam Keperawatan agar dapat diterapkan dalam praktek keperawatan, serta diajukan demi memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar Semester 1.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Paiton ,03 September 2014 


                                                                                                                                     Penulis















DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………i
Daftar isi…………………………………………………………….ii
BAB  I            Pendahuluan
1.2  Rumusan masalah………………………………………1
1.3  Tujuan penulisan………………………………………..1
BAB  II           Pembahasan
            2.1 pengertian……………………………………………………...2
            2.2 Konsep diri keperawatan………………………………………2
            2.3 Dimensi konsep diri…………………………………………..2
            2.4 Pembagian konsep diri…………………………………………2
            2.5 Faktor yang mempengaruhi konsep diri………………...5
BAB III          Penutup
            3.1 Kesimpulan……………………………………………..7
            3.2 Saran……………………………………………………7              

















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang. Perkembangan yang berlangsung kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.
Segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan, maka dari itu sangatlah penting untuk seorang perawat memahami konsep diri. Memahami diri sendiri terlebih dahulu baru bisa memahami klien.
B.     Rumusan Masalah
a.         Apa pengertian konsep diri ?
b.         Apa pengertian konsep diri keperawatan ?
c.         Apa saja dimensi konsep diri ?
d.        Bagaimana pembagian konsep diri ?
e.         Apa saja factor yang mempengaruhi konsep diri ?
C.     Tujuan Penulisan
a.          Memahami definisi konsep diri
b.          Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
c.          Memahami komponen atau bagian dari konsep diri
d.          Memahami asuhan keperawatan konsep diri.

BAB II
PEMBAHASAN 
A.    PENGERTIAN
      Secara umum, Konsep diri berasal dari bahasa inggris yaitu “self concept” merupakan cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain.
B.     Konsep diri keperawatan
merupakan suatu konsep yang harus dimiliki oleh seorang perawat mengenai diri individu itu sendiri yang meliputi bagaimana seseorang memandang, memikirkan dan menilai dirinya sehingga tindakan-tindakannya sesuai dengan konsep tentang dirinya tersebut.
C.       Dimensi konsep diri
1. Pengetahuan tentang diri anda adalah informasi yang anda miliki tentang diri anda misalnya jenis  kelamin, penampilan.
2. Pengharapan bagi anda adalah gagasan anda tentang kemungkinan menjadi apa diri anda kelak.
3. Penilaian terhadap diri anda adalah pengukuran anda tentang keadaan anda dibandingkan dengan apa yang seharusnya terjadi pada diri anda, hasil pengukuran tersebut adalah rasa harga diri.
D. PEMBAGIAN KONSEP DIRI
Konsep diri terbagi menjadi beberapa bagian. Pembagian Konsep diri tersebut di kemukakan oleh Stuart and Sundeen ( 1991 ), yang terdiri dari :
1.    Citra Tubuh / Gambaran diri ( Body Image )
Adalah sikap atau cara pandang seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan di modifikasi dengan pengalaman baru setiap individu. ( Stuart dan Sundeen, 1998 ).
Beberapa hal terkait citra tubuh antara lain :
a.          Fokus individu terhadap bentuk fisiknya lebih terasa pada usia remaja
b.         Bentuk badan, tinggi badan, serta tanda-tanda kelamin sekunder menjadi citra tubuh
c.          Cara individu memandang dirinya berdampak penting terhadap aspek psikologis individu tersebut
d.         Citra tubuh seseorang sebagian dipengaruhi oleh sikap dan respon orang lain terhadap dirinya  dan sebagian lagi oleh eksplorasi individu terhadap dirinya
e.          Gambaran yang realistis tentang menerima dan menyukai bagian tubuh akan memberi rasa aman serta mencegah kecemasan dan meningkatkan harga diri
f.          Individu yang stabil , realistis, dan konsisten terhadap citra tubuhnya terhadap citra tubuhnya dapat mencapai kesuksesan
2.        Ideal Diri ( Self Ideal )
Adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standart, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu (Stuart and Sundeen ,1991). Standart dapat berhubungan dengan tipe orang yang akan diinginkan atau sejumlah aspirasi, cita-cita, nilai- nilai yang ingin di capai .
Faktor yang mempengaruhi ideal diri  ( Ana Keliat, 1998 ) yaitu :
a.       Kecenderungan individu menetapkan ideal pada batas kemampuannya
b.      Faktor budaya akan mempengaruhi individu menetapkan ideal diri
c.       Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil, kebutuhan yang realistis
d.      Kebutuhan yang realistis
e.       Keinginan untuk menghindari kegagalan
f.       Perasaan cemas dan rendah diri
Beberapa hal yang berkaitn dengan ideal diri yaitu :
a.         Pembentukan ideal diri pertama kali terjadi pada masa kanak-kanak
b.         Masa remaja terbentuk mulai proses identifikasi terhadap orang tua, guru dan teman
c.         Ideal diri dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting dalam memberikan tuntunan   dan harapan
d.        Ideal diri mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi berdasarkan norma keluarga dan social

3.      Harga diri ( Self Esteem )
          Adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (Stuart and Sundeen, 1991). Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang rendah atau harga diri yang tinggi. Jika individu sering gagal , maka cenderung harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Aspek utama adalah di cintai dan menerima penghargaan dari orang lain (Keliat, 1992).
Cara- cara untuk meningkatkan harga diri seseorang :
a.       Memberinya kesempatan untuk berhasil
b.      memberinya gagasan
c.       Mendorongnya untuk beraspirasi
d.      Membantunya membentuk koping
faktor-Faktor yang mempengaruhi gangguan harga diri, seperti :
a.       Perkembangan individu.
Faktor predisposisi dapat dimulai sejak masih bayi, seperti penolakan orang tua menyebabkan anak merasa tidak dicintai dan mengkibatkan anak gagal mencintai dirinya dan akan gagal untuk mencintai orang lain.
b.      Ideal Diri tidak realistis.
Individu yang selalu dituntut untuk berhasil akan merasa tidak punya hak untuk gagal dan berbuat kesalahan.
c.       Gangguan fisik dan mental
Gangguan ini dapat membuat individu dan keluarga merasa rendah diri.
d.      Sistem keluarga yang tidak berfungsi.
Orang tua yang mempunyai harga diri yang rendah tidak mampu membangun harga diri anak dengan baik.
e.       Pengalaman traumatik yang berulang,misalnya akibat aniaya fisik, emosi dan seksual.
Individu merasa tidak mampu mengontrol lingkungan. Respon atau strategi untuk menghadapi trauma umumnya mengingkari trauma, mengubah arti trauma, respon yang biasa efektif terganggu.

4.      Peran ( Role Performance )
Adalah serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial. Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pilihan. Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu. ( Stuart dan Sundeen, 1998 ). Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat. ( Keliat, 1992 ) .Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal.
5.        Identitas Diri ( Identity )
Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi, dan keunikan individu.
 Beberapa hal terkait dengan identitas diri antara lain :
a.       Identitas personal terbentuk sejak masa kanak-kanak bersamaan dengan pembentukan konsep diri
b.      Individu yang memiliki identitas diri yang kuat akan memandang dirinya tidak sama dengan orang lain, unik ditmbulkan tidak ada duanya
c.       Identitas jenis kelamin berkembang secara bertahap
d.      Kemandirian timbul dari perasaan berharga, sikap menghargai diri sendiri, kemampuan dan penguasaan diri
e.       Individu yang mandiri dapat mengatur dan menerimanya dirinya
D.    Faktor –faktor yang mempengaruhi konsep diri
a.         Budaya
Pada usia anak-anak nilai akan diadopsi dari orang tuanya, kelompoknya dan lingkungannya.Orang tua yang bekerja seharian akan membawa anak lebih dekat pada lingkungannya.
b.        faktor Internal dan Eksternal
Kekuatan dan perkembangan pada individu sangat berpengaruh terhadap konsep diri. Pada sumber internal misalnya, orang yang humoris koping individunya lebih efektif. Sumber eksternal misalnya adanya dukungan dari masyarakat dan ekonomi yang kuat.
c.       Pengalaman sukses dan gagal
Ada kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri demikian pula sebaliknya.
d.        Stesor
Stresor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan ketakutan. Jika koping individu tidak adekuat maka akan menimbulkan depresi, menarik diri dan kecemasan.
e.         Usia, keadaan sakit, dan trauma
Usia tua, keadaan sakit akan mempengaruhi persepsi dirinya
f.      Tingkat perkembangan dan kematangan
Perkembangan anak seperti dukungan mental, perlakuan dan pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep diri.











BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Konsep diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain. Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk memahami konsep diri terlebih dahulu harus menanamkan dalam dirinya sendiri sebelum melayani klien, sebab keadaan yang dialami klien bisa saja mempengaruhi konsep dirinya, disinilah peran penting perawat selain memenuhi kebutuhan dasar fisiknya yaitu membantu klien untuk memulihkan kembali konsep dirinya.
Ada beberapa komponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan intenal idividual, citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam masyarakat.


B.     SARAN
Untuk membangun konsep diri, kita harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan pikiran positif, memperbaiki hubungan interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan menjaga keseimbangan hidup.
Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami konsep diri, kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan mencapai sebuah kebahagiaan dalam hidup.






0 komentar:

Posting Komentar